WAHANA KESEJUKAN ALAM


WAHANA KESEJUKAN ALAM
LINGKUNGAN yang se­hat dan nyaman merupakan dambaan setiap orang. Sa­yangnya keinginan menda­patkan akses lingkungan yang ideal tidak selalu bisa terpenuhi akibat kelestarian alam yang kian terancam. Ancaman tersebut antara lain dari pencemaran limbah akti­vitas manusia, perusakan ling­kungan dari tangan-ta­ngan jahil dan bencana alam. Dari semua potensi ancaman terhadap kelestarian ling­kung­an, aktivitas manusia  merupakan sumber ancaman yang paling serius.
Kerusakan alam di Bumi paling banyak disebabkan aktivitas manusia, mulai dari  aktivitas ekonomi, aktivitas rumah tangga hingga aktivi­tas yang hanya iseng. Hal ini terjadi karena minimnya kesadaran untuk merawat dan mencintai lingkungan.
Di tengah banyaknya akti­vitas manusia yang mengan­cam kelestarian alam, sebe­narnya banyak juga aktivitas yang bisa menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan. Salah satu contoh melalui ke­giatan wisata alam. Me­nga­gumi keindahan alam adalah ma­nifestasi dari pera­saan cinta terhadap lingkung­an alam.
Wisata Alam
Ada beberapa jenis ke­giat­an wisata dilihat berdasarkan obyek yang dikunjungi. Kun­jungan ke tempat-tempat bersejarah seperti bangunan tua, cagar budaya dan museum dikategorikan sebagai kegiatan wisata sejarah. Bila mengunjungi Tanah Suci atau tempat-tempat ibadah, merupakan bagian dari wisa­ta religi. Sementara wisata alam, kita sepakati saja seba­gai kegiatan wisata yang me­ngedepankan keindahan ob­yek alam dengan suasana ling­kungan yang asri.
Sejumlah destinasi wisata lebih banyak menawarkan obyek wisata alam dengan berbagai pilihan, seperti ke­in­dah­­an panorama pesisir hing­­ga kesejukan alam pegu­nungan. Dilihat dari aktivitas yang dilakukan wisatawan juga beragam. Ada yang me­nikmati keindahan pantai dengan diving atau menye­lam, berselancar di gelom­bang ombak atau jalan-jalan menikmati pemandangan.
Bagi yang suka dengan alam pegunungan, akan me­la­ku­kan berbagai kegiatan mulai camping ground, men­daki gunung, menikmati pe­mandian alam pegunungan, berpetualang di hutan raya atau sekadar jalan-jalan me­nikmati pemandangan.
Boleh dibilang, peminat wisata alam ini cukup ba­nyak. Dari kalangan remaja hingga dewasa baik per­orang­an  atau rombongan keluarga. Setiap akhir pekan mereka mendatangi tempat-tempat rekreasi yang menawarkan keindahan alam. Memang belakangan ini mulai tumbuh tempat-tempat rekreasi hasil rekayasa, seperti wahana rek­reasi berbagai tema, mulai water park hingga wahana per­mainan moderen. Namun obyek wisata alam tidak per­nah sepi peminat karena me­nawarkan keindahan alami ciptaan Tuhan Yang Maha Besar.
Menumbuhkan Kesadar­an
Rasa kagum terhadap ke­in­dahan alam sekitar, pada saat yang sama harusnya mampu menumbuhkan kesa­daran cinta pada lingkungan. Para pecinta wisata alam sangat menyukai kelestarian alam dan lingkungan yang asri. Obyek wisata alam yang mulai rusak kelestariannya, tercemar dan tidak natural lagi, pelan-pelan diting­gal­kan pengunjungnya. Hal ini menjelaskan pengelolaan wisata alam harus memper­timbangkan aspek kelestarian lingkungan.
Pasalnya, lewat kegiatan wisata alam akan menumbuhkan kesadaran pe­ngunjungnya untuk mencin­tai alam.
Mengunjungi obyek wisa­ta bahari, misalnya, akan me­numbuhkan kesadaran betapa kaya potensi laut kita. Tidak hanya alam pantainya yang indah, namun juga ke­kayaan biota laut di dalam­nya. Kegiatan wisata bahari ti­dak lagi menyenangkan ke­tika laut tercemar limbah pab­rik dan sampah. Sayang­nya kesadaran untuk menjaga kebersihan laut dari pence­mar­an limbah dan sampah belum sepenuhnya dimiliki masyarakat pengunjung mau­pun pengelola jasa wisata ba­hari.
Demikian pula ketika me­ngunjungi alam pegunungan. Wisata pegunungan memun­culkan kesadaran terhadap perlunya melestarikan hutan, sumber air dan suasana asri lingkungan sekitarnya. Seba­gaimana dimaklumi, gunung dengan hutannya memiliki fungsi ekologis menjaga ke­seimbangan alam sebagai daerah resapan air. Dari alam pegunungan sumber air ber­sih mengalir dikonsumsi ma­syarakat kota. Karena itulah, wisata alam pegunungan ha­rusnya mendorong kesadaran perlunya menjaga kelestarian alam pegunungan.
Selain itu, keindahan alam pegunungan menumbuhkan kesadaran kita akan nikmat Tuhan yang diberikan kepada negeri ini. Keindahan alam ha­rus dilestarikan. Para pe­ngelola wisata hendaknya me­nimbang aspek kelestarian lingkungan dan menjaga ori­sinalitas tatanan alam di obyek wisata.
Fakta yang terjadi, obyek wisata alam dieksploitasi tanpa menjaga nilai-nilai ke­asrian alam. Kadang bukit dibuldozer dan pohon dite­bang untuk keperluan ba­ngun­an komersial di obyek wisata. Para pengelola wisa­ta juga mendirikan bangunan yang disewakan untuk wisa­tawan secara sembarangan sehingga mengurangi nilai keasrian alam. Belum lagi sis­tem pembuangan limbah in­dustri wisata yang semba­rangan sehingga mengotori sungai atau lokasi sekitar obyek wisata.
Setali tiga uang dengan pe­rilaku pengelola, kadang kala perilaku pengunjung juga tak jauh berbeda. Mere­ka ke gunung kerap memba­wa sampah yang dibuang sembarangan. Budaya van­dalisme juga ditunjukkan ok­num pengunjung, khu­sus­nya dari kalangan remaja. Mereka seenaknya mencoret batu alam dengan cat untuk menuliskan kata-kata yang tidak penting. Ada pula yang menatah pohon dengan pisau sekadar untuk menuliskan nama mereka.
Tentu saja tindakan terse­but tidak terpuji dan menodai semangat pelestarian alam. Kegiatan wisata alam harus­nya menumbuhkan kesadaran melestarikan lingkungan. Alam yang asri dan indah dibutuhkan untuk memenuhi selera konsumsi wisatawan yang menyukai keindahan alam dan eksplorasi wisata alam harusnya disertai kesa­daran cinta lingkungan..


Di Poskan Oleh :ardilycans.blogspot.com

Next PostNewer Post Home

0 comments:

Post a Comment